Skip to main content

Review: Finale by Becca Fitzpatrick

Judul: Finale
Penulis: Becca Fitzpatrick
Penerbit: Fantasious
Penerjemah: Dina Begum
Halaman: 570 halaman
ISBN: 978-602-7689-72-5
Genre: Urban Fantasi; Young Adult; Romance
Harga: Rp. 89.000










Sinopsis
Cinta tak kenal batas akhir…

Dalam buku terakhir dari seri Hush, Hush Saga ini Nora dan Patch berpikir masalah mereka sudah selesai. Hank sudah tiada dan seharusnya mereka bisa mengakhiri perselisihan keruh itu. Akan tetapi, sepeninggalan Hank, di luar kehendaknya Nora menjadi pemimpin kaum Nephilim dan harus menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai Hank. Itu berarti menghancurkan kaum malaikat terbuang–menghancurkan Patch.

Nora tidak akan pernah membiarkan itu terjadi, jadi dia dan Patch membuat rencana: membuat semua orang percaya bahwa mereka sudah putus, dan bergerak dari dalam. Nora akan meyakinkan kaum nephilim bahwa memerangi kaum malaikat terbuang itu salah dan Patch akan mencari semua yang bisa ditemukannya dari kubu lawan. Mereka akan mengakhiri perang ini bahkan sebelum dimulai.

Namun rencana yang disusun dengan baik pun terkadang bisa meleset. Nora harus siap mengejar ketinggalan dalam peran barunya dan tanpa disangka-sangka tersedot ke dalam kekuatan adiktif.

Dengan ditabuhnya genderang perang, Nora dan Patch harus menghadapi perbedaan yang selalu ada di antara mereka dan terpaksa memilih antara tidak menghiraukannya atau membiarkan perbedaan itu menghancurkan cinta yang selalu mereka perjuangkan.


Review
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Finale, buku terakhir dari Hush, Hush Saga ini merupakan salah satu yang paling dinantikan kehadirannya. Seperti buku-buku sebelumnya, buku ini tidaklah mengecewakan.

Nora sekarang bukan manusia biasa lagi, dia seorang nephilim, tepatnya nephilim berdarah murni. Karena suatu hal yang tidak direncanakan, Nora harus memimpin kaum Nephilim agar bebas dari kaum malaikat terbuang. Misi yang ditinggalkan Hank sangatlah jelas: menyatakan perang terhadap kaum malaikat terbuang. Jika tidak bisa melaksanakan, sumpah yang telah diucapkan Nora pun akan segera menimpanya.

Menarik, seksi, dan seru!

Sekali lagi saya katakan, buku ini bener-bener gak mengecewakan. Seperti buku-buku sebelumnya, buku ini menyuguhkan ketegangan di balik setiap halamannya. Selain itu, kalian akan menemukan kejutan-kejutan yang tidak terduga dan tidak pernah terbesit sedikit pun di pikiran kalian. Percakapan-percakapan yang ringan, serta bisa buat senyum-senyum dan tertawa sendiri waktu membacanya, menjadi daya tarik sendiri dalam buku ini. Dan pastinya, yang paling di tunggu-tunggu, kata-kata romantis ala Patch Cipriano yang bikin hati para cewek meleleh.

“Aku tahu tidak bisa merasakan sentuhanmu, tapi aku merasakan cintamu, Nora. Di dalam diriku, itu segalanya bagiku. Seandainya saja aku bisa merasakanmu seperti kau merasakanku, tetapi aku memiliki cintamu. Tidak ada yang akan menandingi itu.”

Menurut saya, satu hal yang membuat buku ini harus kalian lahap yaitu ceritanya yang tidak mudah ditebak. Keahlian Becca Fitzpatrick memang patut diancungi jempol karena bisa menulis ending dari Hush, Hush Saga ini dengan sangat-sangat baik. Kalian pastinya akan rela untuk terjaga semalaman demi mengetahui akhir dari kisah Nora dan Patch.


Cover US

Jujur, lebih suka sama cover terjemahan daripada cover aslinya, soalnya kesan gelap dan misteriusnya dapet banget. ;)

Sempat bingung waktu baca Finale di bagian percakapan melalui pikiran, karena percakapan-percakapan tersebut tidak dicetak miring seperti buku-buku sebelumnya. Sebenarnya kalau diperhatiin lebih jelas ada perbedaannya sih, tapi nggak tahu perbedaannya itu terletak di font-nya, atau apa, saya gak tahu pasti. Terus, banyak ditemui kesalahan-kesalahan penulisan nih. Duh! Semoga cetakan selanjutnya diperbaiki biar makin bagus. :D 

Telepas dari itu semua, buku ini benar-benar wajib kalian baca. Kalau kalian  masih baru sama seri Hush Hush ini, disarankan langsung baca aja deh dari buku 1 sampai 4, dijamin gak bakalan nyesel bacanya. Thanks to Becca Fitzpatrick yang udah buat cerita yang serunya bukan main dan memperkenalkan saya ke dunia Patch yang gelap namun seksi. Gak sabar buat menantikan karya-karyanya yang lain. :D

~~~

Comments

  1. Kutautkan ke blogku ya. :)
    http://dinabegum.com/2014/04/21/love-has-no-finale/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan mba.
      Makasih udah mau mampir ke blog ku :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: The Good Son (Anak Teladan) - Jeong You-Jeong

Judul : The Good Son (Anak Teladan) Penulis : Jeong You-Jeong Alih Bahasa : Iingliana Desain & Ilustrasi Sampul : Martin Dima Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tebal : 408 halaman Genre : Mystery, Thriller, Suspense Harga : Rp 123.000 Blurb Yu-jin terbangun karena bau darah dan menemukan dirinya berbaring di ranjangnya sendiri dalam keadaan berlumuran darah. Tetapi itu bukan darahnya. Lalu darah siapa? Jawaban untuk pertanyaan itu baru diketahuinya setelah ia menemukan ibunya tergeletak tak bernyawa dengan leher tergorok di tengah genangan darah di kaki tangga apartmen dupleks mereka. Sebagai penderita epilepsi, ingatan Yu-jin sering bermasalah dan ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi kemarin malam. Hanya suara ibunya yang selalu terngiang-ngiang di telinga. Suara ibunya yang memanggil namanya. Apakah sang ibu memanggilnya untuk meminta tolong? Atau untuk memohon agar Yu-jin tidak membunuhnya? Yu-jin pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi, menggali ingatann...

Review: Maybe Someday by Colleen Hoover

Judul: Maybe Someday Penulis: Colleen Hoover Penerbit: Atria Books Tanggal Terbit: 18 Maret 2014 Genre: New Adult; Contemporary Romance Sinopsis At twenty-two years old, aspiring musician Sydney Blake has a great life: She’s in college, working a steady job, in love with her wonderful boyfriend, Hunter, and rooming with her good friend, Tori. But everything changes when she discovers Hunter cheating on her with Tori—and she is left trying to decide what to do next. Sydney becomes captivated by her mysterious neighbor, Ridge Lawson. She can’t take her eyes off him or stop listening to the daily guitar playing he does out on his balcony. She can feel the harmony and vibrations in his music. And there’s something about Sydney that Ridge can’t ignore, either: He seems to have finally found his muse. When their inevitable encounter happens, they soon find themselves needing each other in more ways than one… Review Sebelumnya minta maaf terlebih dahulu kalau review-n...