Skip to main content

Review: The Good Son (Anak Teladan) - Jeong You-Jeong

Judul: The Good Son (Anak Teladan)
Penulis: Jeong You-Jeong
Alih Bahasa: Iingliana
Desain & Ilustrasi Sampul: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 408 halaman
Genre: Mystery, Thriller, Suspense
Harga: Rp 123.000

Blurb
Yu-jin terbangun karena bau darah dan menemukan dirinya berbaring di ranjangnya sendiri dalam keadaan berlumuran darah. Tetapi itu bukan darahnya. Lalu darah siapa? Jawaban untuk pertanyaan itu baru diketahuinya setelah ia menemukan ibunya tergeletak tak bernyawa dengan leher tergorok di tengah genangan darah di kaki tangga apartmen dupleks mereka.

Sebagai penderita epilepsi, ingatan Yu-jin sering bermasalah dan ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi kemarin malam. Hanya suara ibunya yang selalu terngiang-ngiang di telinga. Suara ibunya yang memanggil namanya. Apakah sang ibu memanggilnya untuk meminta tolong? Atau untuk memohon agar Yu-jin tidak membunuhnya?

Yu-jin pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi, menggali ingatannya, dan menguak rahasia gelap tentang keluarganya… dan tentang dirinya sendiri.

Sementara itu, di dermaga tidak jauh dari sana, ditemukan juga mayat seorang wanita muda dengan luka menganga di leher.


Review:
Awalnya tertarik dengan buku ini karena melihat sampul depan yang terkesan gelap dan misterius. Ketika membaca blurb di bagian belakang, akhirnya saya memutuskan untuk membeli dan segeralah dilahap.

Cerita di buku ini hanya berfokus kepada tokoh utama, yaitu si Yu-jin, di mana selama 3 hari ia berusaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benaknya. 
Kebanyakan cerita misteri dan thriller berfokus pada siapa, yaitu siapa dalang/pelaku kejahatannya. Tetapi lain dengan cerita yang satu ini. Tidak sampai setengah buku, kita sudah diberitahu siapa pembunuhnya. Yang tertinggal hanyalah alasan mengapa si pelaku melakukan hal tersebut.

Jujur, membaca sudut pandang dari seorang psikopat sangatlah berat dan tidak menyenangkan. Sosok Yu-jin digambarkan sebagai sosok yang tenang dan tidak pernah merasa bersalah sama sekali. Bahkan ketika ia mengetahui rahasia tentang dirinya sendiri, tidak ada perasaan kaget ataupun syok. *Ya iyalah, namanya juga psikopat*.

Anyway, bukan hanya berat untuk dibaca, namun juga sangat membingungkan. Buku ini hanya ada 4 bab. Di mana setiap babnya pembaca di bawa maju dan mundur oleh si Yu-jin. *Nah, bingung kan lo*. Ketika membaca jalan pikiran si tokoh utama di masa sekarang, tiba-tiba pembaca dibawa ke kejadian masa lalu (flashback) yang bersangkutan dengan masa sekarang tanpa adanya timeline yang jelas. Hal inilah yang terkadang membuat saya bingung ketika membacanya, sehingga saya sering membaca ulang untuk memastikan.

Alur cerita di bab 1 dan 2 terasa lambat. Namun, terbalaskan di bab 3 dan 4 sehingga ketika membaca bab 3, saya hanya ingin mengetahui ending dari cerita ini.

Ending dari cerita ini pun sebenarnya tidaklah sulit untuk ditebak. Tetapi satu yang patut diancungi jempol yaitu cara pengemasan endingnya itu sendiri yang terbilang sangat rapi dan cerdas. 

Overall, I like the story and most important thing, I enjoy it a lot although I don't like being in Yu-jin's mind. It's so disturbing.

Sudahkah kalian membaca buku ini? Menurut kalian buku ini oke atau gak? Yuk share.






Comments

Popular posts from this blog

Big Bad Wolf 2017 Preview Sale

Event buat para pecinta buku datang lagi di tahun ini dengan membawa lebih banyak buku. Saya pun mendapat kesempatan yang (gak begitu) langka untuk menghadiri preview sale BBW. Preview sale ini diadain satu hari sebelum event dibuka untuk umum (20 April). Ada 2000 tiket VIP yang dibagikan dari beberapa jalur, salah satunya blogger/vlogger. Nah saya dapet dari jalur ini. Seneng dong ya dapet tiket VIP, apalagi bisa belanja duluan. Tapi apa daya, ekspektasi beda banget sama realita. Saya udah excited banget buat dateng ke preview sale. Saya sama temen saya pergi bareng dan kita sampai di ICE sekitar pukul 2 siang dan pulang pukul 9 malem. Kita bukan lama nyari buku loh, tapi lama pas ngantri. Saya cuma keliling cari buku inceran selama kurang lebih 2 jam dan sisanya nunggu antrian. Bisa dibayangkan berapa lama kita nunggu cuma buat bayar buku-buku yang dibeli yang jumlahnya gak sampe 10 buku.  Saya kebanyakan keliling di bagian fiction dan hanya sebentar mampir di non-fi

Review: One of Us is Lying (Satu Pembohong) - Karen M. McManus

Judul : One of Us is Lying (Satu Pembohong) Penulis : Karen M. McManus Penerjemah : Angelic Zaizai Penyunting: Mery Riansyah Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tebal : 408 halaman Genre : Young Adult, Mystery Harga : Rp 89.000 Blurb Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi. Bronwyn , si genius , nilai akademis sempurna dan tidak pernah melanggar peraturan. Addy , si cewek populer , gambaran sempurna pemenang kontes kecantikan. Nate , si bandel , dalam masa percobaan karena transaksi narkoba. Cooper , si atlet , pelempar bola andalan tim bisbol dan pangeran di hati semua orang. Dan Simon , si orang buangan , pencipta aplikasi gosip terdepan mengenai kehidupan Bayview High . Namun sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon. Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya. Mereka be

Patch’s Lost Letter to Nora

Bagi kalian yang udah baca Finale, yuk di baca surat Patch yang ditujukan ke Nora. Isinya romantis pake banget deh! Surat ini di posting oleh Becca di blog-nya sebagai hadiah Valentine tahun lalu. Enjoy. :) My Angel,   My greatest hope is that you never have to read this. Vee knows to give you this letter only if my feather is burned and I’m chained in hell, or if Blakely develops a devilcraft prototype strong enough to kill me. When war between our races ignites, I don’t know what will become of our future. When I think about you and our plans, I feel a desperate aching. Never have I wanted things to turn out right as much as I do now.   Before I leave this world, I need to make certain you know that all my love belongs to you. You are the same to me now as you were before you swore the Changeover Vow. You are mine. Always. I love the strength, courage, and gentleness of your soul. I love your body, too. How could someone so sexy and perfect be mine? With you I have purpose – s